- Back to Home »
- Makalah »
- MAKALAH TEKNIK PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
Posted by : tulisan kaca marlinara
Minggu, 27 April 2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi, maka berbagai model
pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas juga mengalami perkembangan.
Seorang guru memang masih tetap merupakan salah satu sumber belajar tetapi
tidak lagi satu-satunya sumber belajar bagi para peserta didiknya. Guru
menggunakan sumber belajar lain yang disebut sebagai media untuk pembelajarn
peserta didiknya. Oleh karena itu sebelum guru menggunakan media dalam proses
belajar mengajar, maka guru dituntut untuk mengetahui bagaimana teknik pemilihan
media pembelajaran agar media yang digunakan dapat berfungsi sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan pembelajaran.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
yang menjadi dasar pertimbangan pemilihan media pembelajaran?
2.
Bagaimana
kriteria pemilihan media pembelajaran?
3.
Apa
prinsip pemilihan media pembelajaran?
4.
Apa
saja tips-tips dalam memilih media pembelajaran?
5.
Bagaimana
cara pemilihan media pembelajaran?
C.
Tujuan
Dengan beberapa macam rumusan masalah di atas, maka dapat bertujuan
untuk mengetahui bagaiman cara yang tepat dalam memilih media pembelajaran yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
BAB
II
PEMBAHASAN
TEKNIK
PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
A.
Dasar Pertimbangan Pemilihan Media
Kelemahan-kelemahan
yang nampak menggejala dalam pemakaian media merupakan bagian yang
diperhitungkan dalam proses belajar-mengajar bukan didasarkan pada pemikiran
logis dan ilmiah, melainkan sekedar memenuhi perkembangan majunya teknologi
atau kebiasaan yang berkembang di lingkungan sekolah. Seorang pelajar
membiasakan untuk memakai media pengajaran yang telah disediakan oleh suatu
sekolah untuk membantu dalam mempermudah penyampaian pesan pembelajaran,
sehingga pemakaian media tersebut tidak didasrkan pertimbangan pada kebutuhan
dan karakteristik siswa atau kesesuaian dengan materi yang akan disajikan dan
tujuan yang akan dicapai.[1]
Pembelajaran
yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang akan digunakan dalam
proses pembelajaran itu juga memerlukan perencanaan yang baiak. Meskipun
demikian, kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa seorang guru memilih salah
satu media dalam kegiatannya dikelas atas dasar pertimbangan
a. Ia merasa sudah akrab dengan media itu.
b. Ia merasakan bahwa media yang dipilihnya dapat menggambarkan
dengan lebih baik daripada dirinya sendiri.
c. Media yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian siswa,
serta menuntutnya pada penyajian yang lebih testruktur dan terorganisir.
d. Ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih konkret.[2]
Jadi dengan dasar pertimbangan inilah yang diharapkan oleh guru
agar dapat memenuhi kebutuhannya dalam mencapai. Mc. Connel (1974) mengatakan
bila media itu sesuai pakailah “If The Medium Fits, Use it!”. Hal yang menjadi
pertanyaan di sini adalah apa ukuran atau kriteria kesesuaian tersebut. Jawaban
atas pertanyaan ini tidaklah semudah pertanyaannya. Beberapa faktor perlu
dipertimbangkan, misalnya tujuan instruksional yang ingin dicapai,
karakteristik siswa atau sasaran, jenis rangsangan belajar yang diinginkan
(audio, visual, gerak, dan seterusnya), keadaan latar atau lingkungan, kondisi
setempat dan luasnya jangkauan yang ingin dilayani. Faktor-faktor tersebut pada
akhirnya harus diterjemahkan dalam keputusan pemilihan media.[3]
Pada tingkat yang menyeluruh dan umum pemilihan media dapat
dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
1.
Hambatan
pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor dana, fasilitas dan
peralatan yang telah tersedia, waktu yang tersedia (waktu mengajar dan
pengembangan materi dan media), sumber-sumber yang tersedia ( manusia dan
material).
2.
Persyaratan
isi, tugas, dan jenis pembelajaran. Isi pembelajaran beragam dari sisi tugas
yang ingin dilakukan siswa, misalnya penghafalan, penerapan keterampilan,
pengertian hubungan-hubungan, atau penalaran dan pemikiran tingkatan yang lebih
tinggi. Setiap katagori pembelajaran itu menuntut perilaku yang berbeda-beda
dan dengan demikian akan memerlukan teknik dan media yang berbeda-beda pula.
3.
Hambatan
dari sisi siwa dengan mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan awal, seperti
membaca, mengetik, dan menggunakan komputer, dan karakteristik siswa lainnya.
4.
Pertimbangan
lainnya adalah tingkat kesenangan dan keefektivan biaya.
5.
Pemilihan
media sebaiknya mempertimbangkan pula:
a.
Kemampuan
mengakomodasikan penyajian stiimulus yang tepat (visual dan / atau audio).
b.
Kemampuan
mengakomodasikan respon siswa yang tepat (tertulis, audio, dan / atau kegiatan
fisik).
c.
Kemampuan
mengakomodasikan umpan balik
d.
Pemilihan
media utama dan media skunder untuk penyajian informasi dan stimulus.
6.
Media
skunder harus mendapat perhatian karena pembelajaran yang berhasil menggunakan
media yang beragam. Dengan penggunaan media yang beragam, siswa memiliki
kesempatan untuk menghubungkan dan berinteraksi dengan media yang paling
efektif sesuai dengan kebutuhan belajar mereka secara perorangan.[4]
Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip
psikologis yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan
media adalah sebagai berikut:
1.
Motivasi. Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari
pihak siswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan.
Lagi pula pengalaman yang akan dialami siswa harus relevan dan bermakna
baginya. Oleh karena itu, perlu untuk melahirkan minat dengan perlakuan yang
memotivasi dari informasi yang terkandung dalam media pembelajarn itu.
2.
Perbedaan
individual. Siswa belajar dengan cara dan
tingkat kecepatan yang berbeda-beda. Faktor seperti intelegensia, tinkat
pendidikan, kepribadiannya, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan
kesiapan siswa untuk belajar. Tingkat kecepatan penyajian informasi melalui
media harus berdasarkan tingkat pemahaman.
3.
Tujuan
pembelajaran. Jika siswa
diberitahukan apa yang diharapkan mereka pelajari melalui media pembelajaran
itu, kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran semakin besar. Tujuan ini
akan menentukan bagian isi yang mana yang harus mendapatkan perhatian pokok
dalam media pembelajaran.
4.
Organisasi
isi. Pembelajaran akan lebih mudah
jika isi dan prosedur atau ketrampilan fisik yang akan dipelajari diatur
dan diorganisasikan ke dalam urutan yang bernakna. Siswa akan memahami dan
mengingat lebih lama materi pelajaran yang secara logis disusun dan
diurut-urutkan secara teratur.
5.
Persiapan
sebelum belajar. Siswa
sebaiknya telah menguasai secara baik pelajaran dasar atau memiliki pengalaman
yang diperlukan secara memadai yang mungkin merupakan persyaratan untuk
penggunaan media dengan sukses. Dengan kata lain, ketika merancang materi
pelajaran, perhatian harus ditujukan kepada sifat dan tingkat pemahaman siswa.
6.
Emosi. Pembelajarn yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta
kecakapan amat berpengaruh dan bertahan. Media pembelajaran adalah cara yang
sangat baik untuk menghasilkan respon emosional seperti takut, cemas, empati,
cinta kasih, dan kesenangan.
7.
Partisipasi. Agar pembelajaran berlangsung dengan baik, seorang siswa harus
menginternalisasi informasi, tidak sekedar diberitahukan kepadanya. Oleh karena
itu belajar memerlukan kegiatan. Partisipasi aktif oleh siswa jauh lebih baik
daripada mendengarkan dan menonton secara pasif. Dengan partisipasi kesempatan lebih besar
terbuka bagi siswa untuk memahami dan mengingat materi pelajaran itu.
8.
Penguatan
(reinforcement). Pembelajran
yang didorong oleh keberhasilan amat bermanfaat, dapat membangun kepercayaan
diri, dan secara positif mempengaruhi perilaku di masa-masa yang akan datang.
9.
Latihan
dan pengulangan. Agar suatu
pengetahuan atau keterampilan dapat menjadi bagian kompetensi atau kecakapan intelektual
seseorang, haruslah pengetahuan atau keterampilan itu sering diulang dan
dilatih dalam berbagai konteks. Dengan demikian ia dapat tinggal dalm ingatan
jangka panjang.
10.
Penerapan. Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan seseorang
untuk menerapakan atau mentransfer hasil belajar pada masalh atau situasi baru.
Tanpa dapat melakukan ini, pemahaman sempurna belun dapat dikatakan dikuasai. [5]
B.
Kriteria Pemilihan Media
Kriteria pemilihan media haruslah dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,
kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan sifat-sifat
khasnya (karakteristik) media yang bersangkutan.
Prof. Ely dalam kuliahnya di Fakultas Pascasarjana IKIP Malang
tahun 1982 mengatakan bahwa pemilihan media seyugyanya tid k terlepas dari
konteknya bahwa media merupakan komponen dari sistem intruksional secara
keseluruhan, karena itu meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui,
faktor-faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi belajar mengajar, organisasi
kelompok belajar, alokasi waktu dan sumber, serta prosedur penilainnya juga
perlu dipertimbangkan.[6]
Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan,
melainkan didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan,
baik pemilihan jenis media maupun topik yang dimediakan, akan membawa akibat
panjang yang tidak kita inginkan dikemudian hari.
Ada beberapa kriteria umum yang perlu diperhatikan dalam memilih
media yaitu:
1.
Kesesuaian
dengan Tujuan (intructional goals)
Perlu dikaji tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai dalam suatu
kegiatan pembelajaran. Kemudian bisa dianalisis media apa saja yang cocok guna
mencapai tujuan tersebut.
2.
Kesesuaian
dengan Materi Pembelajaran (intructional content)
Yaitu bahan atau kajian apa yang diajarkan pada program
pembelajaran tersebut. Pertimbangan lainnya dari bahan atau pokok bahasan
tersebut sampai sejauhmana keadaan yang harus dicapai, dengan demikian kita
bisa mempertimbangankan media apa yang sesuai dengan menyampaikan bahan
tersebut.
3.
Kesesuaian
dengan Karakteristik Pembelajaran atau Siswa
Dalam hal ini media haruslah familiar dengan karakteristik siswa
atau guru. Yaitu mengkaji sifat-sifat dan ciri-ciri media yang akan digunakan.
Hal lainnya karakteristik siswa, baik secara kuantitatif (jumlah) ataupun
kualitatif (kualitas, ciri dan kebiasaan lain) dari siswa terhadap media yang
akan digunakan.
4.
Kesesuaian
dengan Teori
Pemilihan media ini harus didasarkan atas kesesuaian dengan teori.
Media yang dipilih bukan karena fanatisme guru terhadap suatau media yang
dianggap paling bagu, namun didasrkan atas teori yang diangkat dari penelitian
dan riset sehingga telah teruji validitasnya. Pemilihan media harus merupakan
bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran yang fungsinya untuk meningkatkan
efesiensi dan efektivitas pembelajaran.
5.
Kesesuaian
dengan Gaya Belajar Siswa
Kriteria ini didasarkan atas kondisi
psikologis siswa, bahwa siswa belajar dipengaruhi pula oleh gaya belajar siswa.
6.
Kesesuaian
dengan Kondisi Lingkungan, Fasilitas Pendukung, dan Waktu yang Tersedia
Bagaimanapun bagusnya sebuah media
apabila tidak didukung oleh fasilitas waktu yang tersedia maka kurang efektif.
Media juga terkait dengan user atau penggunaanya dalam hal ini guru, jika guru
tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan media tersebut dengan baik maka akan
sisa-sia, begitu juga fasilitas lainnya.[7]
C. Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran
Pemilihan media pembelajaran yang sesuai dengan standar kompetensi dan indikator yang
ditetapkan pada dasarnya merupakan suatu perluasan keterampilan berkomunikasi
yang membutuhkan suatu proses yang rinci, sistematis dan khusus. Memilih media
pembelajarn yang terbaik untuk standar kompetensi dan indikator suatu
pembelajaran bukan suatu pekerjaan yang mudah. Karena pemilihan media tersebut
didasarkan pada berbagai prinsip dan faktor yang saling mempengaruhi.
Ada beberapa prinsip dalam memilih media pembelajaran yang harus
diperhatikan oleh guru, yang terpenting dalam pemilihan media pembelajaraan
dimaksud adalah adanya patokan yang digunakan pada proses pemilihan media itu.
Pemilihan dan penggunaan suatu media pembelajaran harus melibatkan tenagan yang
mampu, terampil, dan profesional untuk memanfaatkannya disetiap lembaga
pendidikan. Biaya yang dibutuhkan juga harus tersedia dan terjangkau oleh suatu
lembaga pendidikan yang bersangkutan.[8]
Secara garis besar beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan media pembelajaran, yaitu:
a.
Harus
adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media pembelajaran. Apakah
pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk informasi yang bersifat umum,
ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong. Lebih khusus lagi, apakah
untuk pembelajaran kelompok atau individu, apakah sasarannya siswa TK, SD, SMA,
atau siswa Sekolah Dasar Luar Biasa, masyarakat pedesaan ataukah masyarakat
perkotaan.
b.
Karakteristik
Media Pembelajaran. Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik tertentu,
baik dilihat dari keunggulannya, cara pembuatan maupun cara penggunaannya.
Memahami karakteristik media pembelajaran
merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki dalam kaitannya dengan pemilihan
media pembelajaran. Disamping itu, hal ini memberikan kemungkinan bagi kita
untuk menggunakan berbagai media pembelajaran secara bervariasi.
c.
Alternatif
Pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan atau
dikompetisikan. Dengan demikian kita bisa menentukan pilihan media pembelajaran
mana yang akan dipilih.
Selanjutnya perlu diingat bahwa tidak ada satu mediapun yang
sifatnya bisa menjelaskan semua permasalahn atau materi pembelajaran secar
tuntas.[9]
D.
Tips dalam Memilih Media Pembelajaran
Sebelum memutuskan untuk memanfaatkan media dalam kegiatan
pembelajaran di dalm kelas, hendaknya guru melakukan seleksi terhadap media
pembelajaran mana yang akn digunakan untuk mendampingi dirinya dalam
membelajarkan peserta didiknya. Berikut ini beberapa tips atau
pertimbangan-pertimbangan yang dapat digunakan guru dalam melakukan seleksi
terhadap media pembaelajaran yang akan digunakan.[10]
1.
Menyesuaikan
Jenis Media denganMateri Kurikulum
Sewaktu akan memilih jenis media yang akn dikembangkan atau
diadakan maka perlu yang diperrhatiakan adalah jenis materi pelajaran yang mana
yang terdapat di dalam kurkulum yang dinilai perlu ditunjang oleh media
pembelajaran. Kemudian, dilakukan telaah tentang jenis media apa yang diniai tepat
untuk menyajikan materi pelajaran yang dikehendaki tersebut.
Sebagai contoh misalnya, pelajaran Bahasa Arab, untuk kemampuan
berbahasa mendengarkan atau menyimak (maharah istima’), media yang lebih tepat
digunakan adalah media kaset audio. Sedangkan untuk kemampuan menulis atau tata
bahasa, maka media yang lebih tepat digunakan adalah media cetak. Sedangkan
untuk mengajarkan kepada peserta didik tentang cara-cara menggunakan organs of
spech untuk menuturkan kata atau kalima (pronounciation), mak media video akan
lebih tepat digunakan.
2.
Keterjangkauan
dalam Pembiayaan
Dalam pengembangan atau pengadaan media pembelajaran hendaknya juga
mempertimbngakan ketersediaan anggaran yang ada. Kalau seandainya guru harus
membuat sendiri media pembelajaran, maka hendaknya dipikirkan apakah ada
diantara sesama guru yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk
mengembangkan media pembelajaran yang dibutuhkan. Kalau tidak ada, maka perlu
dijajaki berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan mediannya.
3.
Ketersediaan
Perngkat Keras untuk Pemanfaatan Media Pembelajaran
Tidak ada gunannya merancang dan mengembangkan media secanggih
apapun kalau tidak didukung oleh ketersediaan peralatan pemanfaatannya di
kelas. Apa artinya tersedia media pembelajaran online apabila, disekolah tidak
tersedia perangkat komputer dan fasilitas koneksi ke internet yang juga di
dukung oleh Lokal Area Network (LAN). Sebaliknya, pemilihan media pembelajaran
sederhana(seperti misalnya media kaset audio) untuk dirancang dan dikembangkan
akan sangat bermanfaat karena peralatan / fasilitas pemanfaatannya tersedia di
sekolah atau mudah diperoleh di masyarakat, selain itu sumber energi yang
diperlukan untuk mengoperasikan peralatan pemanfaatan media sederhana juga
cukup mudah yaitu hanya dengan menggunakan baterai kering. Dari segi ekspertis atau keahlian dan keterampilan
yang dibutuhkan untuk mengembangkan media sederhana seperti media kaset audio
atau transparasi misalnya tidaklah terlalu sulit untuk mendapatkannya. Tidaklah
juga terlalu sulit untuk mempelajari cara-cara perancangan dan pengembangan media
sederhana.
4.
Ketersediaan
Media Pembelajaran di Pasaran
Karena promosi dan peragaan yang sangat mengagumkan/ mempesona atau
menjanjikan misalnya, sekolah langsung tertarik untuk membeli media pembelajarn
yang ditawarkan. Namun sebelum membeli media pembelajrannya (program), sekolah
harus terlebih dahulu membeli perangkat
keras untuk pemanfaatannya. Setelah peralatan pemanfaatan media pembelajarannya
dibeli ternyata di antara guru ada atau belum tanu bagaimana cara-cara
mengoperasikan peralatan, pemanfaatan media pembelajaran media pembelajaran
yang akan diadakan tersebut. Di samping itu media pembelajarannya (program)
sendiri ternyata sulit didapatkan di pasaran sebab harus dipesan terlebih
dahulu untuk jangka waktu tertentu.
Kemudian, dapat saja terjadi bahwa media pembelajaran yang telah
dipesan dan dipelajri, kandungan materi pelajarannya sedikit sekali relevan
dengan kebutuhan peserta didik (sangat dangkal). Sebaliknya, dapat juga terjdi
bahwa materi yang dikemas di dalam media pembelajaran sangat cocok dari membantu
mempermudah siswa memahami materi pelajaran. Namun, yang menjadi masalah adalah
bahwa media pembelajaran tersebut sulit didapatkan di pasaran.
5.
Kemudahan
Memanfaatkan Media Pembelajaran
Aspek lain yang juga tidak kalh pentinnya untuk dipertimbangkan dalam
pengembangan atau pengadaan media pembelajaran adalah kemudahan guru atau
peserta didik memanfaatkannya. Tidak akan terlalu bermanfaat apabila media
pembelajaran dikembangkan sendiri atau yang dikontrakkan pembuatannya ternyata
tidak mudah dimanfaatkan, baik oleh guru maupun oleh peserta didik. Media yang
dikembangkan atau dibeli tersebut hanya akan berfungsi sebagai pajangan di
sekolah.
E.
Pemilihan Media Pembelajaran
Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing-masing, maka
dari itulah kita diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan
atau tujuan pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan media akan
mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.
Adapun
dalam memilih media, perlu diperhatikan hal-hal
sebagai berikut:[11]
1.
Memahami
karakteristik setiap media
2.
Sesuai
dengan tujuan yang hendak dicapai
3.
Sesuai
dengan metode pelajaran yang digunakan
4.
Sesuai
dengan materi yang dikomuniasikan
5.
Sesuai
dengan keadaan siswa
6.
Sesuai
dengan situasi dan kondisi lingkungan, kemudahan memperoleh media
7.
Sesuai
dengan keterampilan guru menggunakannya
8.
Ketersediaan
waktu menggunaknnya
9.
Sesuai
dengan taraf berfikir siswa.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan,
melainkan didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan,
baik pemilihan jenis media maupun topik yang dimediakan, akan membawa akibat
panjang yang tidak kita inginkan dikemudian hari.
Ada beberapa prinsip dalam memilih media pembelajaran yang harus
diperhatikan oleh guru, yang terpenting dalam pemilihan media pembelajaraan
dimaksud adalah adanya patokan yang digunakan pada proses pemilihan media itu.
Pemilihan dan penggunaan suatu media pembelajaran harus melibatkan tenagan yang
mampu, terampil, dan profesional untuk memanfaatkannya disetiap lembaga
pendidikan. Biaya yang dibutuhkan juga harus tersedia dan terjangkau oleh suatu
lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing-masing, maka
dari itulah kita diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan
atau tujuan pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan media akan
mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.
B. Saran
Dengan mengetahui bagaimana teknik pemilihan media pembelajaran
hendaknya, kita sebagai calon pendidik dapat memahami dan mengetahui
media-media apa yang cocok untuk digunakan dalam proses pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran, sehingga penggunaan media akan
mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan pemebelajaran. Semoga kita dapat
mengambil manfaat dari apa yang telah tertulis di makalah ini.
[1] Asnawir
dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers.
2002, hlm.124
[2]
AzharArsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007,
hlm. 67
[3] Arif S.
Sadiman dkk, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012, hlm.84
[4]
AzharArsyad, Op. Cit, hlm. 69-71
[5] Ibid,
hlm. 72-74
[6] Arif S.
Sadiman dkk, Op. Cit, hlm. 85.
[7] Nurhasnawati,
Media Pembelajaran, Pekanbaru: Pusaka Riau, 2011, hlm.54
[8] Ibid,
hlm. 61
[9] M.
Khalilullah, Media Pembelajaran Bahasa Arab, Yogyakarta: Aswaja
Persindo, TTh, hlm.34-35
[10] Ibid,
hlm.31-33
[11] Ibid,
hlm. 34
thanks
BalasHapusthanks
BalasHapusSyukron
BalasHapus