Posted by : tulisan kaca marlinara Selasa, 08 Oktober 2013


Teks ini merupakan teks pidato andalan saya ketika mengikuti kontes Da'i Muda Riau II tahun 2011 yang akhirnya dapat menghantarkan saya meraih juara 2

semoga bermanfaat...

ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB


Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah Ta’ala, tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang, Tuhan Yang Maha Mengetahui, dan Dialah Allah Tuhan Yang telah mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam, yang sampai pada saat ini, masih memberikan kekuatan lahir dan bathin kepada kita, sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini untuk saling bersilaturahmi dan berbagi pengalaman.


Sholawat bertangkaikan salam senantiasa kita kirimkan kepada seorang hamba Allah, anggun kepribadiannya, halus budi pekertinya serta penuh kesederhanaan dalam hidupnya, yang hanya memerlukan waktu kurang lebih 23 tahun ia sanggup mengubah tatanan hidup manusia, dari kejahiliyaan sampai pada masa yang penuh dengan peradaban, yaitu nabi Muhammad SAW. Dan orang – orang dari negri barat sana sering menjulukinya dengan “The most sucssefull and religion personality”.


Seiring salam takzim, diawal kesempatan kali ini, perkenankanlah saya akan menampilkan sebuah untaian pidato dengan judul:

MEMBANGUN GENERASI QUR’ANI YANG KUAT DAN AMANAH


Dewan hakim yang bijaksana hadirinyang berbahagia


Isalam, islam adalah agama yang menyelamatkan, ia menyelamatkan manusia dari segala bentuk penyimpangan mengajak umatnya untuk membangun masyarakat yang selamat dari segala penyakit. Oleh sebab itu islam sangat memperhatikan pendidikan keluarga, ketahuilah, keluarga adalah unsure pertama dan utama bagi terbentuknya masyarakat. Tidak ada masyarakat jika tidak ada kumpulan keluarga yang terikat dalam tatanan sosial. Jika unsure keluarganya baik maka masyarakatnya baik, dan jika keluarganya jelek maka masyarakatnyapun menjadi jelek. Itulah sebabnya mengapa islam sangat memperhatikan keluarga, islam bekerja keras membangun kesatuan keluarga dan memperkuat bangunannya, mendidik jiwa keluarga dengan cinta, kasih saying, lemeh lembut dan akhlak islam yang luhur.


Wahai para mujahid muda


Ketahuilah, pemuda adalah bagin dari anggota keluarga yang terpenting, dalam keluarga ia merupakan ruh yang selalu bergelora, darahnya senantiasa mendidih, urat-uratnya kuat. Dalam masyarakat, pemuda adalah jantung masyarakat yang selalu berdenyut. Tekadnya meluap-luap, dalam setiap revolusi, pemuda adalah unsure terpenting dalam meraih keberhasilan, dan dalam setiap gerakan pemuda adalah kekuatan yang menjadi tumpua harapan.

Generasi mida yang dirahmati Allah


Ungkapan kata sering kita dengar, “pemuda harapan bangsa pemudi pagar pertiwi”. Simboli ini memang enak untuk didengar dan mudah untuk diucapkan tetapi pembuktiannyalah yang harus kita pertanyakan. Apakah ungkapan tersebut hanyalah sekedar buah mulut pemanis kata? Atau hanya untaian yang dimuat dalam Koran dn majalah? Atau memang sutu amanah yang harus kita kealam yang nyata. Ssemua itu jawabannya berada di pundak kita wahai generasi muda. Masa depan agama, masa depan bangsa dan bahkan masa depan umatpun semuanya berada di tangan kita. Justru itu jangan sampai kita bertanaya apa “ apa yang telah disumbangkan negara kepada kita? “apa yang telah disumbangkan agama kepada kita? Tetapi yang perlu dan harus kita pertanyakan adalah. “apa yang telah mampu kita sumbangkan untuk negara? Dan apa pula yng telah mampu kita sumbangkan untuk agama. Yan jelas jauh sebelumnya Allah SWT telah memanggil kita untuk menjalankan dakwah islam demi masa depan umat.


Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran ayat 104 yang berbunyi


ولتكن منكم أمة يدعون إلى الخير ويأمرون بالمعروف وينهون عن المنكر وأولئك هم المفلحون


Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.


Hadirin wal hadirot rahimakumullah


Dari ayat di atas dapatlah kita mengambil pengertian, bahwa kita sebagai generasi muda adalah merupakan ujung tombak pelaksana dakwah masa depan umat, sebentar lagi tongkat estapet pembangunan bangsa dan agama akan diserahkan kepada kita generasi muda oleh generasi tua yang dengan sendirinya akan rapuh dimakan oleh lanjutan usia, sekarang pertanyakan pada diri kita sudah siapkah kita utuk itu? Sementara kita masih banyak melihat para generasi muda apakah itu yang masih pada jenjang pendidikan maupun para remaja yng sudah putus sekolah, merka itu sering berbuatan keonaran dan keributan. Minum-minuman keras, morfin dan ganja serata narkoba menjadi teman akrabnya. Waktunya diisi dengan hura-hura tak tentu arah berjoget di sini bergoyang di sana. Malam begadang, siang minta uang, baca Al-Qur’an dilupakan bacakomik diutamakan sembahyang ia tinggalkan nonton filem jadi kesenangan, kesempatan habis tak jadi persoalan. Katanya “inilah pemuda zaman sekarang”. Kalaulah begini tipe pemuda zaman sekarang. Apa.. apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang, jawabannya tak lain dan tak bukan umat akan hancur, negara akan binasa dan agama pun akan tinggal namanya saja.


Oleh karena itu agar yang demikian ini tidak terjadi, melalui pidato singkat ini saya kembali mengingatkan dan mengajak para generasi muda untuk.

“sinsingkan lengan bajumu tampil ke garis depan bawa obor keselamatn dan kebenaran agar umat jangan sampai kehilangan pedoman, wahai pemuda harapan umat pemudi sekar melati, “ Ambil sampanmu masukkan kelautan patah pendayungmu tanganmu jadikan robek layarmu bajumu jadikan, pecah sampanmu renangi lautan, demi mencapai pulau kesuksesan


Hadirin yang berbahagia..


Kemudian perlu kita ketahui sebelum kita menjalankan tugas yang mulia ini kita tidak boleh mudah terbawa arus gelombang masa, pemuda itu laksana mercusuar di tengah samudra luas, semakin banyak ombak menggulung semakin besar badainya, semakin banyak kuat arus menghadang semakin kokoh ia berdiri jangankan runtuh goyahpun tidak. Inilah sikap yang harus kita miliki wahai generasi muda, tekad bulat terpatri sudah.


Pakar-pakar ilmu mengatakan halangan dan rintangan bukan untuk ditangisi tapi untuk diatasi. Laut takkan indah tanpa gelombang, malam takkan cerah tanpa bintang dan bintang pun takkan bersinar tanpa kegelapan malam, dan perjuangan takkan berarti tanpa pengorbanan. Inilah sikap yang harus kita miliki wahai generasi muda
Jalan-jalan kepasa cik puan
Singgah sebentar membeli bukaan
Cukup sekian sarahan yang saya berikan
Mohon maaf atas segala kesalahan

WABILLAHI TAUFIIQ WAL HIDAAYAH WASSALAAMU’ALAIKUM WR.WB.

{ 14 komentar... read them below or Comment }

  1. asslamu'alikum, afwan saya izin pakai untuk pidato.

    BalasHapus
  2. assalamualaikum, izin pakai teksnya kak buat latian anak ddik di TPA, sedkit saran kak, kodingnya mending di ubah aja deh, animasinya ni agak mengganggu pembaca, hehe makasih..

    BalasHapus
  3. assalamualaikum,izin pakai teksnya ya kak buat pidato

    BalasHapus
  4. Minta izin mau pakek teks nya, dan mau tanya namanya yng ngarang siapa yha?

    BalasHapus

- Copyright © Tulisan Kaca Marlinara

Powered By: Blogger| Edited By Coretan Binder Hijau